Wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi yang indah. Salah satu yang memungkinkan adalah adanya lahir mati, alat musik tradisional NTT yang paling populer di luar negeri.
Instrumen tradisional dari Nusa Tenggara Timur adalah Sumba, Lamaholot, Atony, Manggarai, Belu, Protein, Rio ( Lio) Ini adalah visualisasi cita rasa seni asli daerah, seperti kurang. Selain sasando, terungkap bahwa wilayah Nusa Tenggara Timur mempunyai alat musik yang unik berikut ini. Di bawah ini adalah alat musik tradisional nusa tenggara timur.
Alat Musik Sasando
Sasando atau biasa dikenal dengan alat musik Sasando Rote adalah alat musik tradisional dari provinsi Nusa Tenggara yang sama di Pulau Rote. Alat musik ini telah digunakan oleh orang-orang protein sejak abad ke-7.
Lahir mati ini juga terdiri dari dua bagian utama dari instrumen, bagian pertama terbuat dari bambu dan bagian kedua terbuat dari palem.
Bagian yang terbuat dari bambu memiliki prefektur dan lahir mati, tetapi 28 (20) prefektur (lahir mati juga Enkel), 56 (Oshipuyuku) prefektur (lahir mati ganda), dan 84 (delapan perusahaan) prefektur. Tali diikatkan di sekitar bambu dengan panjang yang berbeda-beda.
Alat musik ini merupakan salah satu jenis alat musik tradisional yang paling unik. Karena keunikannya, alat musik ini dulunya Rp. Itu adalah simbol penting dari 5000 kultus.
Alat Musik Gong Waning
Ballwannin adalah alat musik tradisional suku Hashi. Alat musik ini memainkan bash right atau bash. Gonwan sendiri terbagi menjadi beberapa jenis instrumen seperti North, Medicine, Stud, dan Children’s Ferrisaurus (Saurus).
Alat Musik Gon Waning sama dengan buku yang terbuat dari pohon palem, hanya salah satu selaputnya. Alat musik ini biasa dimainkan dengan iringan tari dari acara adat dan tempat tari.
Alat Musik Moko
Alat Musik Moko adalah alat musik tradisional yang berasal dari daerah NTT (Nusa Tenggara), tepatnya dari Pulau Alor. Alat musik ini paling mirip bentuknya dengan utara, tetapi terbuat dari perunggu dan memiliki corak yang beragam.
Moko merupakan benda peninggalan sejarah yang dapat ditemukan di Pulau Eggle. Pulau Alor Alat musik Moko hampir ada di setiap daerah, dan sebagian orang menyebut Pulau Alor sebagai pulau Negeri Seribu Moko.
Alat Musik Foy Doa
Alat Musik Foy Doa adalah alat musik tradisional NTT (Nusa Tenggara Timur) dan berasal dari budaya masyarakat Flores. Kata Foy Doa, berdasarkan etimologinya, berarti peluit ganda. Alat musik ini terdiri dari dua atau lebih seruling yang dimainkan bersama-sama.
Foy Doa ini biasa digunakan ketika beberapa orang tua mengatakan itu adalah bentuk nasihat untuk anak-anak mereka atau untuk mengiringi sebuah lagu. Nasihatnya, bersama dengan nada unik dari alat salat, bahkan lebih menginspirasi.
Alat Musik Knobe Khabetas
Alat Musik Knobe Khabetas adalah instrumen tradisional yang diyakini telah ada sejak Zaman Batu. Bentuk Knobe Khabetas sama seperti busur melengkung dari bambu yang dikelilingi oleh tali tipis namun lebar.
Cara memainkan alat musik ini sangat mudah dimainkan dengan prefektur. Alat ini sering didapat di lapangan karena menghalangi jalan menunggu tanaman kebun dari hama.
Alat Musik Knobe Oh
Alat Musik Knobe Oh adalah alat musik bambu dari NTT (Nusa Tenggara Timur). Instrumen ini dimainkan dengan cara yang sama seperti instrumen Knobe Khabetas, tetapi Knobe Oh dalam format yang berbeda.
Bronze Beowulf adalah alat musik yang terbuat dari bilah bambu dengan panjang 12,5 cm, yang merupakan proses pemotongan bagian tengah bambu. Kulit bambu tetap berada di tengah keratan, yang kemudian bertindak sebagai peniup.
Alat Musik Prere
Alat Musik Prere adalah alat musik tradisional NTT (Nusa Tenggara). Sesuai dengan namanya, alat musik tradisional ini hanya memiliki bunyi “mo” dan “re” untuk ditiup. Prere ini terbuat dari bingkai bambu kecil dan sesingkat pensil.
Di dalam rongga tersebut terdapat film yang bergetar saat ditiup sehingga instrumen tersebut dapat menghasilkan suara. Suara yang keluar juga memiliki daun penilaian di bagian akhir, membuatnya semakin kaya.