Melastarikan Pengetahuan Seni Rupa Kebudayaan Negara Maju Cina

Melastarikan Pengetahuan Seni Rupa Kebudayaan Negara Maju Cina

Budaya merupakan tradisi yang sering diterapkan pada suatu kelompok sosial dari generasi ke generasi. Membawa generasi dan legenda yang menyertainya. Tapi legenda itu imajinasi dari pemikiran manusia, tetapi dengan nilai filosofis dan kearifan lokal maka itu harus dilindungi.

Penghormatan Terhadap Budaya Tahun Baru Imlek

Melastarikan Pengetahuan Seni Rupa Kebudayaan Negara Maju Cina

Masyarakat Tionghoa telah menjadi salah satu suku bangsa yang dikenal di Indonesia sejak abad ke-5. Selama ini dia berdagang dan menetap di Indonesia. Tahun Baru Imlek adalah hari libur terpenting Itu dibawa dari Indonesia ke daratan Cina oleh nenek moyang Cina. tahun baru imlek tahun baru menurut penanggalan Tionghoa (kalender lunar) disebut juga hari libur Itu musim semi karena di China, bagi kebanyakan petani, hari itu adalah hari pertama. Musim semi. Imlek dirayakan selama 15 hari dan diharapkan para petani bisa mencapai hari ke-15. Pada awal musim tanam, Festival Sanad dirayakan pada hari tersebut atau biasa diucapkan dalam dialek bahasa Indonesia.

Cap Go Meh mengikuti adat istiadat Tahun Baru Imlek, mitos telah ada dan menyebar selama lebih dari 2.000 tahun. Pidato lisan dari generasi ke generasi. Selain budaya narkoba dan nilai-nilai cerita di luar China Filosofi kearifan lokal dalam masyarakat Tionghoa yaitu penghormatan terhadap keluarga anak / nilai ritual pemujaan orang tua Harmonia. Nilai refleksi diri dan perilaku yang menjanjikan. Nilai filosofis inilah yang mendefinisikan budaya Tahun Baru Imlek.

Tradisi Adat Istiadat Masyarakat Tionghoa

Sebuah tradisi yang harus dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa dan seluruh bangsa Indonesia. Jurnal Seni dan Desain Gelar pertama 1 | 2nd Di Indonesia No. 67 14 Keputusan Presiden Dewan Menteri Nomor 127 Tahun 1966 Proposal baru untuk kegiatan terbatas yang berkaitan dengan budaya dan adat istiadat Tionghoa demi persatuan nasional. Keputusan ini bukan lagi bagian dari masyarakat Tiongkok saat ini. Melanjutkan budaya dan melupakan nilai filosofis adat istiadat Imlek. Budaya telah dimulai. Keadaan membaik ketika keputusan diubah dan Tahun Baru Imlek 2002 menjadi hari libur nasional.

Tapi perayaan itu lebih didasarkan pada antusiasme daripada nilai-nilai di baliknya. Menurut David Seorang budayawan, Kwa mengubah makna dan penolakan masyarakat Tionghoa untuk merayakan tahun baru. Tahun Baru Imlek tidak hanya terbatas pada 32 tahun, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan cara berpikir masyarakat saat ini. Ini menunjukkan bahwa Tahun Baru Imlek adalah hari keagamaan khusus, bukan bagian dari tradisi. Jadi mereka tidak harus memeluk agama lain. Mitos yang menyertai amalan ini menjadi salah satu faktor yang dapat digunakan untuk melestarikannya.

Baca Juga : Memahami Budaya Asal Negara Thailand

Melindungi Tradisional Budaya Negara Cina

kembali ke nilai-nilai tradisional Tahun Baru di Cina, milik negara. Budaya yang berbeda di Indonesia. Sebuah buku bergambar untuk media tentang mitos yang terkait dengan budaya Tahun Baru Imlek Ini adalah solusi media yang dapat melindungi budaya tersebut, terutama anak-anak. Anak-anak memiliki tingkat kesenangan dan imajinasi yang tinggi, sehingga mudah untuk terlibat dalam cerita-cerita fantastis dengan karakter heroik, hewan, dan orang-orang luar biasa di bagian atas cerita.

Buku bergambar yang dibuat oleh pengarang adalah sejenis buku sastra tentang cerita. “Monster Nian” menceritakan awal mula budaya Tahun Baru Imlek / Chu Xi dan cerita “Yuan Xiao Jie” Ini menjelaskan asal-usul Festival Lentera / Cap Go Meh yang secara tradisional menjadi dasar proyek pamungkas ini. Kedua cerita tersebut dipilih oleh penulis berdasarkan. Transfer dari Tiongkok ke Indonesia dengan sejarah budaya yang ada) Di Indonesia selama ini konten ceritanya cocok untuk anak-anak dan belum ada literatur yang berbentuk. Melestarikan nilai-nilai dalam budaya Tahun Baru Imlek melalui cerita yang menyertainya

Spread the love